Weje 🌻

@_jendelakamar

@jendelaa_kamar  ->  @_jendelakamar
ʕ´•ᴥ•`ʔ 🌕 The moon is beautiful isn't it ? 🌻 Call me "Je" 💚 Wattpad : _jendelakamar 🍂 Saputangan Untuk Abang (on going)
Posts
39
Followers
8,816
Following
928
Abang adek nih, senggol dong 🔥 Judul : Saputangan Untuk Abang Wattpad : _jendelakamar ⚠️CERITA FIKSI⚠️ #wattpadindonesia #wattpadstories #wattpad #haechan #hyunmin #universitywar #fyp #reelsvideo #reels #ceritafiksi #_jendelakamar #foryoupage
23 0
28 days ago
[KOMA] Hari pertama mengikuti @30haribercerita , aku menulis tentang bagaimana aku menciptakan sebuah nama untuk tokoh dalam tulisanku —yang masih terbilang seadanya. Sebagai pembuka, aku menggunakan gambar bunga matahari yang masih kuncup mahkotanya. Dan hari ini, sebagai penutupnya aku menggunakan gambar bunga matahari yang sudah mekar sempurna. Dua gambar itu kuambil di waktu yang sama. Seingatku, saat itu sedang terik-teriknya, meski angka di jam menunjukkan sedang petang-petangnya. Sejak tadi aku bergelut dengan isi kepala, berusaha menciptakan filosofi dari keduanya. Apa hubungan dua gambar bunga matahari dengan koma ? Bagaimana kalau begini saja, Bunga matahari yang kuncup, juga yang mekar sempurna adalah sebuah koma, sebuah tanda untuk jeda, bukan untuk mengakhiri semuanya. Hanya sebagai pemisah, antara tulisan tiga puluh hari bercerita dengan tulisan-tulisan lainnya. Terlepas dari aku yang selalu kebingungan harus menulis apa, bagiku tiga puluh hari bercerita sangat bermakna. Sedikit demi sedikit aku bisa memunguti kata yang berserakan entah dimana. Bunga matahari yang kuncup menuju mekar sempurna, juga mewakili aku — kita semua yang sedang berusaha dijalan yang kadang penuh bebatuan, tidak rata. Menuju apa-apa yang setiap hari kita awali dengan kata semoga. Setelah hari ini kutaruh koma, aku akan melanjutkan tulisan-tulisan lainnya. Tentang diriku sendiri, tentang orang-orang yang berarti, tentang bagaimana aku merayu Sang Maha, sampai nanti-nanti. Rasanya, masih banyak hal kecil yang ingin kuceritakan pada dunia. Tentang bagaimana aku yang ingin mengeluh sesekali, tentang aku yang belajar bersyukur setiap hari, juga tentang bagaimana aku menikmati tulisan-tulisanku sendiri. Terakhir, tentang semua hal dibalik bunga matahari. Bukankah sudah seharusnya aku berterima kasih ? Terima kasih @30haribercerita , karena sudah menyediakan wadah, untuk aku, untuk kami yang tak pernah berani berbagi sebanyak tiga puluh hari belakangan ini. Untuk orang-orang dibalik @30haribercerita , semoga kamu —kalian semua, menemukan hal-hal yang meski sederhana, bisa membuat bahagia. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2430 #30hbc24koma
33 5
1 month ago
Dulu, sebelum akun ini ada. Aku hanya menulis di note handphone, atau di buku tulis biasa, yang tau aku suka menulis pun hanya beberapa. Aku juga pernah memposting tulisan di akun pribadi, yang berujung aku tidak percaya diri, dan tak berani menulis disana sampai hari ini. Sampai akhirnya akun ini ada, aku bebas mengekspresikan semuanya. Aku ingat, rasanya jatuh bangun membangun akun ini sekian tahun. Dulu, aku selalu khawatir akan angka followers dan like. Tapi, semakin kesini aku hanya ingin menulis apa yang harus, dan apa yang aku ingin. Gambar diatas, baru saja kuambil tadi. Menelusuri postingan yang sudah lama aku arsipkan. Ketika aku mencoba menghitung jumlahnya, cukup mengejutkan. Sebab, angkanya sampai di seribuan. Tentu saja aku punya alasan, kenapa tulisan-tulisan itu kuarsipkan. Sekilas kubaca, ternyata berbagai macam tulisan ada disana, tentang mengeluh mengaduh, tentang menyemangati, menasehati, juga tak jarang tulisan yang terdengar dan terbaca menyakiti, orang lain juga diri sendiri. Ternyata aku pernah menulis ini ! Ternyata aku pernah menulis ini ! Dan ternyata, aku pernah menulis ini ! Kira-kira begitulah aku yang tadi berbicara dengan diri sendiri. Aku hanya suka, bukan mahir ya. >_< Tidak banyak, tentu saja aku hanya ingin mengucapkan terima kasih pada diriku sendiri. Terima kasih karena sudah menciptakan "ruang" untuk dirimu bersyukur, berkeluh kesah, juga berbagi semangat sesekali. Je, terima kasih !!! 🌻 @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2429
44 10
2 months ago
Tadinya, aku ingin sedikit bercerita Tapi, berhubung rasa kantuk datang tiba-tiba Aku memutuskan untuk beristirahat saja segera Mungkin besok ya, aku akan berusaha Menulis apa yang hari ini hanya berputar-putar di kepala Selamat istirahat ya, tidur yang nyenyak !!! Semoga besok berjalan baik ^^ @30haribercerita #30haribercerita #hbc24 #hbc2428
27 0
2 months ago
Ke depannya, boleh cintai aku lebih dari ini ? Aku tau, kamu selalu membawa sampahmu pulang, ketika kamu tidak menemukan tempat untukmu membuang —walau hanya bungkus permen yang kau selipkan di tas kecil selempang. Aku tau, kamu selalu mengingatkan Ibu untuk tidak membuang sampah ke sungai belakang rumah, sesekali kamu juga memunguti yang terlanjur jatuh ke pinggirannya. Aku suka, hal-hal kecil yang selalu kamu lakukan, dan berujung jadi kebiasaan. Tapi, boleh cintai aku lebih dari ini ? Bagaimana kalau kamu mulai menanam pohon ? Cendana, misalnya —satu juga tidak apa-apa. Mungkin dia tidak akan tumbuh besar dalam sehari, dua hari. Paling cepat, beberapa tahun lagi baru menjulang tinggi. Tapi, tak apa kan ? Juga sebagai bentuk kenang-kenangan, bahwa kamu pernah menanam cendana sebagai bentuk kecil dari kecintaan. Untukku, bumi tempatmu mencari perbekalan. Jadi, tolong cintai dan jaga aku lebih dari ini, boleh kan ? 📷 pinterest ^^ @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2427 #30hbc24bumi
28 0
2 months ago
Sejak dulu, sugestiku pada kopi tidak pernah berubah. Aku percaya, jika secangkirnya mampu menunda bahkan mengusir rasa kantuk yang kadang datang tiba-tiba. Itupun bukan kopi hitam, melainkan carramel latte, cappuccino atau sejenisnya yang hanya mengandung kopi sekian persen. Entah, aku juga tidak terlalu paham dunia perkopian. Hanya saja, seteguk kopi hitam akan membuat jantung berdebar kencang lebih dari kebiasaan. Dulu juga, aku pernah menyiapkan secangkir creamy latte seduh —niatnya agar tidak mengantuk karena mengerjakan sesuatu. Sayangnya, bukan hanya sampai tengah malam kantuknya pergi, tapi sampai malam hendak menjemput pagi. Aku, tidak tidur sama sekali. Kadang, aku juga ingin mencoba ice americano, atau secangkir esspresso. Mungkin terdengar sedikit pahit, tapi bagaimana kalau kita suguhi dengan cerita-cerita kecil sebagai pemanis ? Hingga sekarang, sugestiku pada kopi tak pernah berubah. Meski kadang, ingin menikmati secangkir kopi, tapi tak ingin rasa kantuk itu pergi. Ada bersyukurnya, ada juga khawatirnya. ~weje 🌻 ☕ gelasnya hadiah dari @toreh_aksara ^^ @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2426
17 2
2 months ago
Beberapa tahun silam, aku pernah mengarungi Selat Sunda sendirian. Waktu itu, umurku terbilang masih muda. Ibu hanya melepasku dari rumah, dan Ayah melepasku di loket bus tak lama setelah kami tiba. Saat itu perjalanan kurang lebih 26 jam. Ibu membawakanku bekal yang berisi nasi dan lauk-pauknya, juga beberapa buah apel yang mungkin bisa kugigiti sepanjang jalan. Jika sebelumnya selalu ada seorang teman, saat itu aku harus pergi sendirian. Tidak, aku tidak takut sama sekali. Aku justru mengambil spot paling atas kapal saat menyeberangi lautan. Hanya saja, kami yang biasanya bergantian memejamkan mata, kali ini aku hanya menikmati angin-angin yang begitu kasar menerpa wajah. Sesekali duduk, sekali-kali merenung, sebab tidak ada teman bicara —bahkan orang disamping sekalipun. Tidak apa, aku tidak kesepian. Pada akhirnya, Pelabuhan Merak sudah tiba didepan mata. Lucunya, saat itu aku bangga karena satu hal, tak lain karena aku bisa menemukan bus tanpa harus tersesat di dalam kapal. Ternyata, kemana-mana sendirian tidak seburuk itu. Aku memang suka kesendirian. Lantas, tempat ramai tidak (terlalu)membuatku benci. Aku (tidak apa-apa) ada di keramaian sejak saat itu, dengan syarat tidak ada yang mengenaliku. Bagaimana denganmu ? 📷 dari chingu @randini12 ^^ @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2425
26 1
2 months ago
Sepulang sekolah, Budi bermain di halaman belakang setelah mengganti seragamnya dengan kaos berkerah, berwarna abu-abu tua. Budi menunggu seorang temannya, yang katanya akan datang setelah selesai makan siang. Namanya Ani, letak rumahnya di seberang. Setelah Ani datang, mereka berjalan menuju rumah pohon, menaiki tangga satu persatu, lalu membuka pintu rahasia yang terbuat dari anyaman bambu. Tak lama, Budi dan Ani menemukan seekor tupai lucu didalamnya, dengan makanan yang berusaha ia sembunyikan dibalik pipi kanan kirinya. Pintu yang ditutup kembali pun membuat tupai tidak bisa keliar dan berlari dengan leluasa, membuatnya terpaksa berdiri di pojokan dengan wajah penuh ketakutan. Budi dan Ani hanya tertawa kecil, sembari membuka keranjang makanan yang mereka bawa. Ada buah potong yang masih segar, ada bolu cokelat buatan Ibu, dan dua botol air mineral. Budi dan Ani berusaha mendekati tupai tersebut dengan buah yang dipotong menjadi lebih kecil, meletakkannya tepat di hadapan tupai. Dengan malu-malunya, tupai mulai mengulurkan tangan, lalu menyuap ke mulutnya, hingga tak satupun tersisa. Setelah itu, Budi dan Ani membuka pintu rumah pohon, lalu mempersilahkan sang tupai pergi. Sebelum benar-benar pergi, tupai menoleh ke belakang, seolah-olah mengucapkan terima kasih. Budi dan Ani tak sengaja menemukan teman baru, di rumah pohon yang dibuat beberapa hari lalu. Dibalik pintu rahasia yang terlihat biasa, justru menyimpan cerita sederhana, bertemu teman baru, meski bukan sesama manusia. Tak hanya bagi Budi dan Ani, tapi bagi tupai hari itu jadi hari paling bahagia. Sebab baru pertama, ia memakan buah merah merona. Buah naga, langsung dari tangan manusia. Semoga, semakin banyak pintu rahasia yang menyimpan kebaikan-kebaikan lainnya. Dan kamu salah satu yang menemukannya. 📷🐿 pinterest @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2424 #30hbcmengarang
34 1
2 months ago
Dibandingkan dengan orang lain, kita lebih sering berbicara dengan diri sendiri bukan ? Seringkali, kita memunculkan bahasan-bahasan rumit. Misal, kenapa orang-orang suka telur setengah matang ? atau kenapa orang-orang suka telur yang matang sempurna —kadang, hampir gosong juga. Sesekali, kita bertanya tentang kenapa air minum umumnya dinamakan air putih, bukan air bening ? Apakah bening tidak termasuk warna ? Hingga putih jadi pilihan untuk menjelaskannya. Entah. Kita memang selalu begitu kan ? Menjadi pembicara sekaligus pendengar yang mahur untuk diri sendiri. Suaranya memang tidak berisik, namun pesannya tersampaikan dengan baik. Tidak apa, sesekali bertanya kenapa ada orang yang suka makan buah apel sekaligus kulitnya, tapi ada juga yang rela mengupas kulitnya dengan sempurna. Tidak apa juga, sesekali mengajak diskusi perihal bagaimana suara semut, karena suara nyamuk sudah akrab terdengar ribut. Namun, diantara keanehan topik-topik itu, tetap saja jangan lupa mengajak diri agar baik-baik selalu. Misal, ingatkan tentang bagaimana mengunyah pelan-pelan agar pencernaan tak terganggu, atau ingatkan seberapa banyak air yang harus diminum dalam sekian waktu. Jangan lupa, ajak bicara tentang hal-hal baik yang menyenangkan, buka hal-hal buruk yang membebani pikiran. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2423
27 0
2 months ago
Aku, hampir saja lupa menulis hari ini. Pikiranku tidak kalut, cukup tenang. Hanya saja, waktuku sedang tidak seluang itu. Mungkin besok, atau lusa aku bisa bercerita lagi seperti biasa. Selamat malam ! Jangan lupa istirahat yang cukup ya ! @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2422
27 0
2 months ago
Dulu sekali, waktu masih duduk di sekolah dasar. Bisa dibilang aku dan teman-teman adalah bocah petualang, walaupun tidak benar-benar seperti bocah petualang yang pernah jadi tontonan paling ditunggu banyak orang. Kami sering menjelajahi hutan di belakang rumah, sesekali mencari singkong dan ubi untuk dibakar, atau sekedar memancing, meski ikannya tak pernah jadi lauk untuk disantap karena tidak pernah dapat ukuran yang besar. Kami juga sering bersepeda di pekarangan rumah yang kala itu masih luas, atau sesekali bermain futsal dengan sepasang sendal yang selalu dilepas, dan dua batang pohon kelapa sebagai gawang pembatas. Buah jambu dan kedondong yang letaknya di samping, tak lupa menjadi pengisi perut kala lelah dan lapar datang beriring. Perihal memanjat dan memetik buahnya, jangan ditanya, kami semua adalah ahlinya. Dan sebagai penutup hari, sungai yang mengalir sampai seberang pun menjadi pilihan. Kadang berbekal batang pohon pisang, kadang juga pelampung —berbentuk bebek biasanya, kami mengarungi sungai seolah sedang berolahraga arung jeram. Tentu saja yang dapat membuat kami berhenti adalah ranting pohon dalam genggaman, atau adzan Maghrib yang mulai berkumandang. Jika diingat-ingat, dari sanalah berbagai bekas luka didapatkan. Dengan berbagai macam bentuknya, masih tersisa meski sudah sekian tahun lamanya. Ternyata, saat kecil kita hanya terluka karena jatuh lalu sembuh, meski bekasnya masih ada, namun saat dewasa kita sering terluka karena kata-kata, mungkin tidak terlihat bentuk dan bekas lukanya, namun sembuhnya butuh waktu yang sangat lama. Meski begitu, dibandingkan terluka, banyak hal-hal yang bisa buat kita bahagia. Jadi, jangan lupa bersyukur ya. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2421
39 2
2 months ago
[MI CELOR] Meskipun tidak lama, dulu aku pernah berjualan, tentu saja dengan teman-teman. Awalnya, kami hanya menerima pesanan untuk Ayam Bumbu Rempah, dan temanku memang ahlinya, takarannya tidak pernah menggunakan ilmu kira-kira. Lalu, muncullah ide untuk membuat menu sampingan, Mi Celor akhirnya yang menjadi pilihan, tentu saja dibagian masakan ini aku berperan. Meski di lain waktu, kami juga mencoba membuat bolu kukus yang bentuknya lucu-lucu. Mulai dari campuran beberapa warna, sampai yang berbentuk buah semangka. Kata Ibu, dulu sewaktu aku masih dalam kandungan, Ibu ngidamnya mi celor. Mungkin, itu jadi salah satu alasan, kenapa akhirnya jadi Mi Celor jadi pilihan, untuk mencari uang memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Kami pernah menerobos teriknya matahari, berpeluh, demi menjemput ayam dari pedagang yang jaraknya bisa dibilang jauh. Kami juga pernah, menelusuri pasar satu ke pasar lainnya, demi mencari bentuk mi yang sesuai dengan resep aslinya. Kami juga pernah, jam dua belas malam baru selesai berkitat dengan Ayam Bumbu Rempah, Mi Celor dan segala macam printilannya. Lalu harus bangun pagi karena menyiapkan semuanya, juga sesekali mengantarnya. Sesekali kami mengapreasi diri, dengan membeli semangkok mi ayam, atau es krim mochi yang kami beli di minimarket depan. Semuanya, sudah bekerja bukan ? Meski hanya dalam hitungan waktu sekian, dengan pengikut di media sosial yang baru puluhan, tetap saja semua adalah bentuk berharganya sebuah pengalaman, dan foto dengan hiasan yang sempat diabadikan, sewaktu-waktu dapat meredam sedikit kerinduan, juga sebagai kenang-kenangan, tentu saja dari Kota Hujan. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc24 #30hbc2420 #30hbcmakanan
20 1
2 months ago